Senin, 11 Juli 2011

ah, ini cinta...

pernah jatuh cinta?? petanyaan yang sepertinya tidak harus dijawab.. sudah pasti kita semua pernah jatuh cinta kan, bahkan mungkin banyak yang sudah mulai suka kepada lawan jenis sejak masih di SD, iya kan? sudahlah, mengaku saja.. dulu, aku juga kelas 4 SD dapet surat cinta pertama kali, yang di tengah-tengah surat tertulis dengan huruf kapital I LOVE YOU... hahaha, cuma kalimat dalam bahasa inggris itu yang aku ingat, sisa nya ga tau, lupa...

bahkan hewan, yang jauh lebih rendah derajatnya dari kita, juga Alloh anugerahkan perasaan suka terhadap lawan jenis ini, buktinya ga adakan ngeliat kucing homo atau lesbi? mana ada.. yang ada itu manusia homo atau lesbi, aneh dan menjijikkkan. banyak yang menggunakan pikirannya untuk menciptakan hal-hal baru yang jauh dari fitrah manusia.


CINTA, yang hanya terdiri dari lima huruf, sebuah kata yang sangat singkat, namun sejarahnya tidak sesingkat kata itu sendiri. Lihatlah bagaimana sang Adam tergoda mengambil buah yang terlarang karena cintanya kepada sang hawa, lihatlah kemudian anaknya saling bunuh juga karena cinta. CINTA telah menyejarah jauh dari zaman nabi Adam hingga sekarang dan akan terus menyejarah hingga akhir dunia. Bahkan adanya neraka dan syurga juga merupakan cerminan CINTA dari sumber CINTA itu sendiri, Allah azza wajalla..

CINTA adalah anugerah, ia lah yang menyebabkan kita ada. Maka keberadaannya pada diri ini tidak perlu diingkari. Tidak perlu jadi rahib hanya untuk mulia, itu salah, melanggar fithrah manusia. Mencintailah.. mencintai dengan segenap jiwa, mencintailah dengan segenap hati, karena Allah juga menciptakan satu hati agar cukup hanya diberikan kepada satu orang saja. Memang boleh empat bagi kaum adam, tapi satu jauh lebih baik kalau dikhawatirkan tidak bisa adil. Nah sang, pembicara ta’lim pagi ini mengatakan bahwa paling tidak ada tiga hal yang harus diperhatikan saat rasa CINTA ini tumbuh dalam hati kita.
  • Sumber CINTA kita
“CINTA” kata Ibnul Qayyim Al jauziyah “akan hilang dengan lenyapnya sebab”. Berdasarkan ajaran CINTA ini maka dapat kita simpulkan bahwa SEBAB adalah nyawa bagi CINTA kita. Yah, semua ada sebabnya, begitupun mencintai seseorang. Ada yang karena ketampanan dan kecantikan, ada yang karena harta dan kedudukan, ada yang karena keturunan, dan sebab-sebab lainnya.
“maka bohong jika kalian mengatakan bahwa CINTA kalian abadi” Ibnul Qayyim melanjutkan “jika yang menjadi SEBAB cinta kalian hanya kecantikan fana”. Ya, CINTA kita tidak akan abadi jika yang jadi SEBAB utama hanya cantik, tampan, kaya, jabatan, dll. Mencintailah karena Allah, DIA lah dzat yang abadi, mencintai karena Allah tidak hanya akan membuat cinta kita abadi, namun CINTA ini akan mulia dan juga barokah.
  • Manajemen CINTA
“mencintai seseorang” kata mas Salim A Fillah dalam bukunya Jalan Cinta Para Pejuang “adalah mengambil kesempatan atau mempersilahkan, ia tidak akan meminta untuk menunggu”. Bergetar hebat hati ini saat membaca kalimat itu, ya Allah berapa banyak dosa yang telah aku lakukan, aku pernah mencintai seseorang, tapi aku tidak berani mengambil kesempatan itu, tidak berani menawarkannya untuk menjadi ustadzah pesantren peradaban yang akan aku bangun dirumahku, namun aku juga tidak rela melepaskannya. Astaghfirulloh…
CINTA adalah mengambil kesempatan atau mempersilahkan.. hanya itu, CINTA tidak akan meminta untuk menanti. Mengambil kesempatan artinya adalah mengajaknya menikah, sedangkan mempersilahkan adalah mengikhlaskan kalau dia yang kita cintai dinikahi oleh orang lain. Cinta tidak memintanya menanti tanpa kepastian dalam hubungan yang biasa disebut pacaran, tidak memintanya menanti dalam bentuk “tek-tekkan”, aduh, bingung bahasa indonesianya apa..
“CINTA adalah mengambil kesempatan atau mempersilahkan”
  • Hasil CINTA kita
CINTA yang produktif adalah cinta yang bisa menghasilkan generasi-generasi mujahid, generasi pengahafal Quran, generasi militan, dan generasi yang bermanfaat bagi lingkungan. “sungguh” kata nabi dalam sebuah hadistnya “manusia yang paling baik adalah manusia yang paling baik bagi lingkungannya”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar